Melihat urgensi Akreditasi Perguruan Tinggi yang harus segera dilaksanakan, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Surakarta bergegas menggelar workshop penyusunan borang Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Tahap ketiga. Pada kesempatan kali ini kembali LPM mengundang Prof. Dr. Suwito, M. A dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari diselenggarakannya workshop tahap ketiga ini adalah tersusunnya standar 7, 8 dan 9 Akreditasi Perguruan Tinggi (APT).

Acara yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 13 September ini dibuka dengan sambutan dari Rektor IAIN Surakarta. Beliau menyampaikan bahwa akreditasi perguruan tinggi adalah tolak ukur dari kualitas mutu institut dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Kualitas ini juga mencerminkan profesionalitas kampus dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan serta semua sistem yang berjalan dalam kampus. Oleh sebab itu, penting untuk segera dilakukan penyusunan borang akreditasi institut untuk memberikan legitimasi peningkatan kualitas mutu kampus dari Negara dan sebagai bukti bahwa kampus menjaga kepercayaan masyarakat sebagai salah satu stakeholder dalam menitipkan anak-anaknya untuk menuntut ilmu di IAIN Surakarta.

Workshop kali ini kembali bertempat di Hall hotel Amrani Syari’ah di Solo. Dalam pelaksanaannya acara dibentuk dengan format klasikal. Peserta akan dibagi dalam tiga kelompok sesuai dengan masing-masing tim standar dan kemudian dilakukan diskusi dalam penyusunan borang. Pada tahap pertama adalah penyampaian materi dari Narasumber. Beliau menyampaikan tentang tata cara penyusunan borang yang benar dengan memberikan contoh borang akreditasi perguruan tinggi dari kampus lain. Kemudian beliau juga berpesan tentang beberapa kesalahan yang kerap kali didapatkan dalam borang penilaian. Oleh sebab itu, setiap individu dalam tim harus berhati-hati dalam menyusun.

Sama seperti workshop sebelumnya, Prof. Dr. Suwito juga menyampaikan bahwa data yang dicantumkan dalam borang akreditasi harus mampu dinarasikan dengan tepat. Hal tersebut bertujuan agar data dipahami secara kongkrit dan tidak memunculkan ragam tafsiran, karena itu akan menyebabkan kesalah pahaman antara tim penilai dari BAN-PT dan pihak IAIN Surakarta.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan diskusi tiap kelompok untuk menyusun borang. Setiap tim harus bisa berkoordiasi dengan tim lain dalam penyusunan agar tidak ada perbedaan narasi dan data. Acara ini juga menghadirkan beberapa dekan dan kepala sub bagian. Kehadiran mereka sangat penting untuk mencocokkan data yang diperoleh oleh tim dan fakta yang terjadi. Intinya agar terjadi persamaan persepsi dalam penyusunan borang.

Akhirnya acara diakhiri dengan review borang APT untuk standar 7, 8 dan 9. Sekaligus mencocokkan dengan borang standar lainnya. Acara kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama antara peserta dan narasumber.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *