Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Surakarta Selasa (8/1) menerima kunjungan silaturami Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Ponorogo. Tim LPM Ponorogo berjumlah tujuh orang tediri dari ketua, sekretaris, kasubag dan staf. Di tempat yang sama, dalam 10 hari berselang LPM IAIN Surakarta menerima kunjungan silaturami dari UIN Mataram, IAIN Ternate dan IAIN Lhokseumawe.

Rombongan LPM IAIN Ponorogo tiba di kantor LPM pukul 10.00 WIB diterima oleh Wakil Rektor 2, Ketua LPM, Sekretaris dan Kapus LPM IAIN Surakarta. Kunjungan selain mempererat silaturahmi, juga dalam kerangka sharing pengalaman dalam implementasi penjaminan mutu, terutama proses dan pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI). Diakui ketua LPM IAIN Ponorogo, sebagai Leading Sector  penjaminan mutu, pihaknya kini tengah meningkatkan kinerja dalam implementasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI). Dalam konteks itulah dilakukan benchmarking penjaminan mutu ke IAIN Surakarta.

Pada kesempatan ini, dilakukan sharing pengalaman tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh LPM IAIN Surakarta. Di antara tema sharing adalah proses pelaksanaan AMI dan proses pembuatan borang akreditasi program studi.  Pelaksanaan AMI dibagi menjadi siklus 1,2,3,4 dan seterusnya, sebagai proses berkesinambungan terdiri dari persiapan dan penetapan instrumen, refreshment auditor, pelaksanaan audit, laporan audit, ekspos hasil AMI dan rapat tinjajaun manajemen (RTM) yang dihadiri oleh seluruh pimpinan IAIN.  Sementara penyusunan borang akreditasi  prodi dan perguruan tinggi (APT) terdiri dari pendampingan saat penyusunan, sorogan borang, simulasi dan visitasi. Ketua LPM IAIN Surakarta, Dr. Muh. Nashirudin menegaskan, dalam proses pembuatan borang akreditasi program studi maupun perguruan tinggi dapat berjalan lancar hingga 10 program studi mendapat nilai akreditasi A, merupakan buah manis dari kerja sama dan kolaborasi  berbagai tim; pimpinan institut, fakultas, terutama tim borang program studi yang dipimpin oleh ketua jurusan atau program studi.  Pihak LPM terdiri dari 4 orang dengan dukungan staf, secara berkesinambungan melakukan pendampingan dari proses awal hingga visiasi oleh asesor BAN PT.

Diskusi yang berjalan hingga pukul 11.30 tidak hanya terkait Akreditasi dan AMI, namun meluas ke aspek-aspek terkait perencanaan program, penetapan anggaran,  juga proses implementasi penganggaran program-program kerja IAIN Surakarta  berbasis  standar nasional pendidikan tinggi melalui  pola asistensi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Surakarta. Dengan asistensi ini, semua program kerja harus berbasis produk dan mendukung terhadap pencapaian  standar borang no berapa?

 

 

 

 

 

Wakil Rektor II Dr. Muh. Munadi, M. Pd. Pada diskusi tersebut, menyampaikan strateginya sinkorinisasi antara penganggaran program-program kerja di IAIN Surakarta dengan proses peningkatan mutu melalui akreditasi program studi dan perguruan tinggi. Dengan demikian implementasi penjaminan mutu dianggarkan bukan hanya oleh LPM tetapi oleh seluruh unit kerja yang ada di kampus ini. Review terhadap RKAKL yang sudah berjalan dalam tiga tahun terakhir oleh LPM dan SPI, manfaatnya sangat dirasakan. LPM mereview semua rencana program kerja berdasar standar akademik dan system penjaminan mutu internal. Sementara SPI pada melakukan review pada aspek non akademiknya terutama penggunaan dan pelaporan program-program kerjanya. Kunjugan dan silaturahmi berakhir pada pukul 12.00 siang setelah menikmati hidangan bebek goreng Kartasura serta sesi foto bersama.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *