IAIN Surakarta memenuhi ketentuan guna mempertahankan ISO 9001:2015 pada 8 Januari 2020 di aula rektorat lantai 3. Audit dilakukan oleh tim auditor dari TUV Rheinland Indonesia, yaitu lembaga sertifikasi sistem manajemen berlisensi Komite Akreditasi Nasional RI. Acara dihadiri oleh pimpinan, yaitu rektor, para wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, kepala unit dan ketua program studi, di lingkungan IAIN Surakarta.
Surveillance Audit ISO 9001:2015 diawali laporan ketua LPM, Dr. R. Lukman Fauroni, S.Ag.,M.Ag. Dalam laporannya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi dari pihak-pihak terkait dalam menjaga kualitas mutu IAIN Surakarta. Audit tahun ini difokuskan di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Satuan Pengawas Internal (SPI), Lembaga Pengabdian kepada Maysarakat (LP2M), Fakultas Ilmu Tarbiyah(FIT) dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI). Namun fakultas lainnya berpartisipasi dalam proses audit sebagai pembelajaran bersama.
Dalam wawancara dengan top manajemen, Rektor IAIN Surakarta Prof Dr Mudofir, M.Pd memaparkan capaian-capaian yang telah diraih oleh IAIN meliputi capaiai akreditasi program studi, prestasi kelembagaan dan mahasiswa di kancah internasional dan raihan IAIN Surakarta sebagai peminat terbanyak nasional dalam level IAIN serta sangat direkomendasi untuk alih status. Wakil Rektor Bidang Akademikdan Pengembangan Lembaga, Dr. Imam Makruf, S.Ag.M.Pd. dalam arahan opening meeting menghimbau agar FAB, FUD, dan FASYA untuk tetap menyiapkan diri dan mendukung audit yang dilakukan.
Tengku Hermansyah selaku auditor dari TUV Rheinland Indonesia menyampaikan bahwa audit tahun ini lebih berfokus pada follow up danmelihat progress dari tahun lalu. “Audit tidak hanya dilakukan dengan mengecekberkas,tetapi juga akan melakukan observasi kelapangan.”, imbuhnya. Selain itu, Tengku menekankan bahwa setiap tahun lembaga seperti LPM, LP2M, dan SPI akan diaudit. Tahun depan FAB, FUD, dan FASYA yang akan diaudit bersama lembaga-lembaga yang ada di lingkungan IAIN Surakarta. Audit ini bertujuan untuk melihatk esesuaian antara dokumen dan kenyataan.Jika tidak sesuai,maka akan dijadikan sebagai catatan untuk perbaikan atau bahkan dapat menjadi temuan.
Audit dilakukan selama 6 jam. Tengku Hermansyah melakukan audit ke LPM dan SPI serta melakukan audit ke FEBI bersama dengan ketua lembaga, dekan, wakil dekan, dan segenap jajarannya. Tri Wahyu Benny melakukan audit di LP2M dan FIT bersama dengan ketua lembaga, dekan, wakild ekan, dan segenap jajarannya.
Dalam closing meeting, lead auditor Tengku Hermansyah menagaskan, berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan, tidak ditemukan temuan mayor. Hanya ditemukan dua temuan minor yang menjadi catatan dan perlu ditindak lanjuti .Temuan minor yaitu belum dapat menunjukkan buktitelah melakukan AMI di tahun 2019 selain program studi dan fakultas. Temuan minor yang keduadan perlunya bukti Evaluasi Capaian Kinerja yang ditetapkandalamKontrakKinerja Febi.
Catatan lain rekomendasi adalah perlunya mengutkan kembali integrasi AMI 9 kriteri aakreditasi BAN-PT dan 10 klausul di ISO 9001:2015; antara APT 3.0 dan C.2.4d klausul 9.3.2;penguatan implementasi manajemenresiko bagi setiap unit kerja ISO 31000:2018. Baik LP2M, FEBI dan FIT disarankan untuk memperkuat proses terutama dalam upaya meningkatkan kepuasan customer. Dr. Imam Makruf,.M.Pd. dalam acara penutupan berharap agar semua pihak dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk kemajuan IAIN Surakarta.
No responses yet