LPM IAIN Surakarta menyelenggarakan workshop penyusunan kisi-kisi APS 4.0 pada 9-10 Maret 2020 di hotel Syariah Solo. Workshop menghadirkan narasumber Dr. H. As’aril Muhajir, M.Ag asesor BAN PT dari IAIN Tulungagung. Peserta workshop terdiri dari pimpinan IAIN Surakarta, Dekanat, Pascasarjana, Lembaga, dan sekretaris program studi. Para peserta secara bersama-sama memahami dan praktek menyusun laporan evaluasi diri sesuai format BAN-PT.
Ketua LPM IAIN Surakarta, Dr. R. Lukman Fauroni, M.Ag dalam laporannya menyampaikan, pada dasarnya penyusunan akreditasi dilakukan oleh UPPS. Namun pada hakikatnya dalam penyusunan itu terdapat keharusan kerja sama antar lini yang semakin ditinngkatkan. Target kegiatan ini adalah menghasilkan tamplate yang dapat digunakan di lingkungan IAIN Surakarta, sehingga program studi yang akan mengajukan akreditasi yaitu dengan 9 kriteria akan lebih mudah dalam penyusunannya. Terdapat perubahan-perubahan esensial hingga teknis yang harus diperhatikan dan diantisipasi. Misalnya terkait jenis font, ukuran font, margin, jumlah halaman, dan lain-lain. Beberapa kasus pengajuan di tolak sistem, hanya karena tidak memenuhi syarat teknis.
Rektor IAIN Surakarta Prof. Dr. Mudhofir, S.Ag., M.Pd dalam arahannya sangat mengapresiasi literasi akreditasi 4.0 yang memang harus digalakkan. Akreditasi adalah nyawa dari setiap program studi di perguruan tinggi. Tanpa akreditasi operasional program studi dan perguruan tinggi dapat ditutup. Guna memperlancar proses SPMI dan SPME maka rektor mengintruksikan agar dilakukan pembaharuan sistem informasi terpadu. Jika kita ingin mengetahui suatu informasi tertentu maka tidak perlu repot membuka dokumen, melainkan cukup dengan klik.
Acara workshop dilaksanakan selama 2 hari. Pada hari pertama membahas materi strategi pengisisan laporan evalusi diri (LED) dan lapaoran kinerja program studi (LKPS). Selanjutnya pada hari kedua dilaksanakan praktik penyususunan LED dan LKPS secara langsung oleh semua peserta dengan pendampingan narasumber. Para peserta merasa puas dengan materi worshop, meskipun dirasakan tidak mudah dalam penyusunan terutama LED yang memerlukan ketelitian dan saling keterkaitan antara kriteria satu, kriteria 2, 3 hingga criteria 9. Diperlukan pula berbagai produk-produk kebijakan kampus, mulai rencana induk pengembngan (RIP) rencana strategis (Renstra) institut, renstra fakultas, rentra penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, roadmap keilmuan program studi, kebijakan mutu, standar mutu, manual mutu, formulir mutu dan lain-lain. Demikian pula data-data kinerja dosen, tenaga kependidkan, kinerja mahasiswa hingga kerja sama dan tindak lanjut kerja sama seperti publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa.
Pada jam 11.30 hari kedua, acara ditutup oleh wakil rektor bidang akademik dan pengembangan kelembagaan, Dr. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd. Beliau menekankan masih banyaknya agenda yang harus dipelajari terkait dokumen pendukung penyusunan akreditasi. Dokumen-dokumen tersebut ada yang sudah ada dan ada yang perlu disempurnakan guna penyesuaian dan tuntutan criteria 9. Namun demikian pengalaman menunjukkan, kita dapat memperlihatkan prestasi. Kita pasti akan bisa. 11 program terakreditasi A merupakan salah satu bukti nyata.
No responses yet