Selasa-Kamis, 21-23 Juli 2020 di Syariah hotel Solo, lembaga penjaminan mutu (LPM) IAIN Surakarta menyelenggarakan workshop review kurikulum yang fokus pada dua pembahasan. Pertama, penyusunan panduan pengembangan kurikulum terkait implementasi visi integrasi Islam, sains dan kearifan lokal dan core values religiousity, civility, modernity professionality serta kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar. Kedua, melaksanakan review rencana pembelajaran semester (RPS) sepuluh mata kuliah penciri institusi.
Dalam arahannya, Dr. Imam Makruf, M.Pd. Wakil Rektor 1 bidang akademik dan pengembangan kelembagaan menyampikan bahwa penyusunan dokumen kurikulum IAIN Surakarta saat ini menemukan momentumnya dengan kebijakan baru yang telah diterapkan, yaitu Permendikbud no 3 tahun 2020, tentang standar nasional pendidikan tinggi (SNPT) yang juga mengamanahkan implementasi kampus merdeka dan merdeka belajar. Dalam implementasinya kurikulum ini dapat dipersiapkan secara bertahap, namun intisari struktur kurikulumnya sudah kita sepakati terlebih dahulu. Forum kali ini diharapkan menyepakati pedoman pengembangan kurikulum sebagai dokumen induk di kampus kita.
Ketua LPM, Dr. Lukman Fauroni, M.Ag menjelaskan bahwa, pembahasan review kurikulum IAIN Surakarta sangat penting guna menguatkan mutu proses pembelajaran agar selalu actual. Demikian pula review rencana pembelajaran semester (RPS). Kampus kita, harus selalu rensponsif dalam menghadapi perubahan agar lulusan kita dapat melampaui SNPT dan memuaskan pelanggan, yaitu masyarakat.
Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag, wakil rektor 1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, secara langsung memberikan masukan-masukan bagi penyempurnaan pandungan pengembangan kurikulum dari aspek, implementasi visi IAIN Surakarta, values serta penerapan kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar dalam kurikulum. Termasuk juga pilihan dalam subyek program studi yang mengambil mata kuliah pada program studi se kampus dan lembaga lain di luar perguruan tinggi. “Kita harus bersyukur, dengan pengakuan itu, maka lulusan perguruan kita dakan dapat lebih baik, karena dapat bersimbiosis dengan lembaga pendidikan seperti madrasah, pesantren, organisasi social keagamaan, LSM dan lain-lain”, ujar profesor yang selalu menjadi tim pengembagnan kurikulum KKNI Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI.
Narasumber Prof Dr. Sangkot Sirait, M.Ag. menekankan strategisnya implementasi model-model integrasi ilmu di dalam rencana pembelajaran semester (RPS). Pendekatan interkoneksi antar bidang ilmu, antar mata kuliah harus tertera di dalam RPS. Demikian pula, metodologinya agar integrasi Islam, sains dan kearifan lokal, dapat terimplementasi dengan baik dalam proses pembelajaran. Demikian pula, integrasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen, harus tersurat di dalam daftar rujukan RPS. Workshop berakhir pada hari kamis
No responses yet