Tawangmangu, 5–7 Mei 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 di Facade Hotel, Tawangmangu. Kegiatan ini merupakan respons aktif terhadap pedoman penyusunan Renstra Satuan Kerja Kementerian Agama dan RPJMN 2025–2045. Dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para dosen, tenaga kependidikan, serta mitra eksternal, FGD ini bertujuan mematangkan dokumen strategis universitas yang akan menjadi rujukan utama arah kebijakan lima tahun ke depan. Acara dibuka oleh Rektor UIN Raden Mas Said, Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. yang menekankan bahwa penyusunan Renstra bukan hanya kewajiban administratif, melainkan instrumen utama membangun budaya mutu dan akuntabilitas di lingkungan perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Rektor mengangkat pesan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto yang ingin mendorong paradigma University 4.0 dengan konsep kolaborasi quadruple helix. Prof. Toto merespons dengan menekankan pentingnya penguatan model pentahelix — akademisi, pemerintah, industri, masyarakat, dan media — sebagai arah kebijakan UIN Raden Mas Said dalam membangun kolaborasi multipihak yang berdaya guna dan berdampak. Setelah evaluasi draft Renstra oleh Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, peserta dibagi ke dalam lima komisi yang membahas SWOT, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia, tridarma dan daya saing, serta tata kelola dan pendanaan.

Diskusi-diskusi komisi berlangsung intens dan kolaboratif, menghasilkan pemikiran-pemikiran segar yang selaras dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Renstra yang disusun tidak hanya berbasis data capaian sebelumnya, tetapi juga memproyeksikan program unggulan lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan arah kebijakan Kemenag dan prinsip glokalisasi tridarma. Malam hari kedua ditutup dengan paparan hasil sidang komisi serta penyesuaian final, yang juga turut disaksikan oleh rombongan dosen Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dalam kunjungan singkatnya ke Tawangmangu, membuka wacana kolaborasi internasional di masa mendatang. Dalam kesempatan singkat tersebut, UKM menawarkan berbagai skema kerja sama dengan UIN Surakarta, di antaranya adalah student exchange, lecturer mobility, team teaching, hingga research collaboration.

Sidang pleno final pada hari ketiga menyepakati rumusan akhir Renstra UIN Raden Mas Said 2025–2029 yang berbasis cascading dari Renstra Kemenag dan visi ASTA PROTAS. Dokumen ini mengusung nilai-nilai LOYAL, UNGGUL, RESPONSIF, INOVATIF, dan KOLABORATIF (LURIK), sejalan dengan identitas budaya kampus dan arah transformasi menuju universitas kompetitif berkelas dunia. Kegiatan ini sekaligus menandai kesungguhan universitas dalam membangun sistem perencanaan yang terintegrasi, akuntabel, dan berorientasi hasil. Rombongan peserta kembali ke Surakarta dengan komitmen kuat mewujudkan kampus glokal yang adaptif terhadap perubahan zaman dan berperan strategis dalam pembangunan nasional.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *