Upaya peningkatan sistem penjaminan mutu internal (SPMI), Kamis, 10 Juni 2021 Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Surakarta menyelenggarakan  kegiatan Penyusunan Instrumen Survey Kepuasan Stakeholder terhadap Layanan Manajemen.  Kegiatan mengukuhkan momentum pasca transformasi IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta yang diharapkan tuntutan ini menjadikan standar yang lebih unggul. Hadir sebagai Narasumber ketua Badan Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Suranto, M.Pd.I dan Agung Yulianto, S.Pd, M.Si Ketua Badan Penjaminan Mutu Universitas Negeri Semarang.

Acara diselenggarakan di Aula Lantai 4 gedung Fakultas Adab dan Bahasa dihadiri langsung oleh Rektor Prof. Dr. Mudofir, S.Ag M.Pd  serta sejumlah Dekan, Wakil Dekan dan pimpinan lembaga serta unit kerja serta pengurus dan anggota Gugus Kendali Mutu Unit Pengelola Program Studi. GKM UPPS merupakan organ penggerak dan pengawas mutu internal pada setiap UPPS dan program studi.  Para peserta  mengikuti acara dengan penuh atensi dan berperan aktif. Instrumen survei sangat menentukan sebagai alat ukur  berbagai kepuasan layanan manajemen.

 

Acara dimulai pada pukul 08.30 dengan sambutan dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), oleh Sekretaris LPM, Muhammad Latif Fauzi, S.H.I, M.S.I, M.A, Ph.D. Dalam  sambutannya  ditegaskan bahwa penjaminan mutu harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu SN DIKTI. Penjaminan mutu harus dilakukan secara berkesinambungan dalam   peningkatan layanan oleh semua pihak di lingkungan kampus, khususnya pemangku kepentingan internal.  SPME merupakan kulminasi dari proses SPMI yang telah dijalankan.

Prof. Dr. Mudhofir, S.Ag, M.Pd memberikan arahan, strategisnya peningkatan mutu. Penjaminan mutu merupakan  keniscayaan bagi pemangku kebijakan di lingkungan kampus sebagai usaha mencetak mahasiswa agar mampu berkiprah pada bidangnya. Dengan demikian survei-survei kepuasan harus dilakukan guna menjamin  terlaksananya jaminan mutu dalam berbagai layanan akademik dan non akademik. Hasil survei sangat baik sebagai evaluasi dan pijakan bagi perbaikan kebijaka. Kelahiran UIN Raden Mas Said Surakarta harus kita sambut dengan tanggung jawab bersama.

Narasumber Dr. Suranto, M.Pd.I menyampaikan poin-poin penting dalam implementasi instrument survey kepuasan, yakni: terpenuhinya, 1) peningkatan tata kelola penjaminan mutu 2) standar pengukuran layanan yang mencakup: a. tangible (sarana pendidikan, alat perkuliahan, media pengajaran dan pra sarana pendidikan), b.empathy (pemahaman terhadap kepentingan mahasiswa), c. responsiveness (sikap tanggapan), d. reliability (kehandalan dosen dan staf akademik), e. assurance (perlakuan terhadap mahasiswa). Tata kelola survei-survei kepuasan  sebaiknya dilakukan secara tersistem dengan aplikasi-aplikasi yang ramah dan mudah digunakan oleh para stakeholder.

Hal senada ditegaskan Agung Yulianto, SPd, MSi. Beliau menambahkan penjabaran standar mutu berdasarkan indikator dan deskripsi penilaian kepuasan berdasar IAPS 4.0 meliputi; 1)    kepuasan melalui pengukuran mitra kerjasama, 2)   Kepuasan pemangku kepentingan, 3)  Kepuasan mahasiswa, 4)  kepuasan pengguna lulusan.

Acara dilanjutkan dengan pembahasan hasil kerja GKM berupa penyusunan instrumen survey kepuasan stakeholder terhadap layanan manajemen yang terstandardisasi oleh LPM. Nantinya instrumen ini akan digunakan oleh seluruh UPPS yang ada di lingkungan IAIN   Surakarta.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *