Segera setelah UIN Raden Mas Said Surakarta mendapatkan peringkat akreditasi Unggul secara nasional, LPM UIN Raden Mas Said mulai merencanakan target untuk meraih akreditasi internasional. Target ini diawali dengan belajar bagaimana proses akreditasi internasional tersebut dimulai. Dari perencanaan, dokumen dan segala hal yang perlu ditempuh untuk merealisasikan target tersebut.

Paling tidak ada dua hal yang paling mendasar untuk bisa diawali dalam ikhtiyar LPM menuju akreditasi internasional. Pertama, mengetahui serta mempelajari pola akreditasi internasional dari lembaga-lembaga akreditasi internasional. Hal ini perlu agar tidak salah dalam memilih lembaga akreditasi internasional yang akan memunculkan banyak kendala, seperti tidak diakuinya lembaga tersebut oleh badan akreditasi nasional, ranah keilmua yang tidak cocok dengan lingkup keilmuan di UIN Raden Mas Said Surakarta, hingga pembiayaan yang akan sia-sia bila tiba-tiba proses dihentikan sebab dua faktor sebelumnya. Kedua, implementasi kurikulum yang diakui secara internasional. Paling tidak pola dan desain kurikulum yang mampu mengakomodir kebutuhan sistem pendidikan internasional, sehingga UIN Raden Mas Said bisa sejalan seirama dengan universitas luar negeri, yang itu akan sangat menunjang kegiatan-kegiatan pendidikan, khususnya kepada perguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama dengan UIN Raden Mas Said Surakarta.

Untuk kepentingan tersebut, LPM dengan koordinasi WR 1 UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop Redesain Kurikulum Universitas Tahun 2024 yang bertempat di Yogyakarta selama 3 hari, dari tanggal 27 Mei hingga 29 Mei 2024. Tidak tanggung-tanggung, narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. I Made Narsa, S. E., M. Si., Ak., CA., seorang pakar kurikulum dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya sekaligus Direktur Inovasi dan Pengembangan Pendidikan di universitas tersebut. Narasumber kedua adalah Prof. Dr. Leni Sophia Heliani, S. T., M. Sc. Beliau adalah konsultan akreditasi internasional dan pengembangan kurikulum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Prof. Dr. Leni Sophia Heliani, S. T., M. Sc., memaparkan materi terkait dengan lembaga-lembaga akreditasi internasional beserta ruang lingkup keilmuannya, yang mana telah digunakan juga oleh UGM. Beliau menyampaikan bahwa dari sekian banyak lembaga akreditasi internasional, yang paling ramah dan cocok untuk UIN Raden Mas Said Surakarta adalah lembaga ACQUIN, karena lembaga tersebut memiliki ruang lingkup keilmua sosial dan humaniora. Selain ACQUIN ada juga lembaga AHGPS yang juga mengayomi ruang lingkup keilmuan yang sama.

Selain itu, beliau juga memaparkan bahwa syarat mutlak untuk akreditasi internasional adalah implementasi kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Kurikulum ini menekankan proses pendidikan yang fokus pada pencapaian outcome atau hasil pendidikan. Bagaimana kontrak capaian pembelajaran harus tercapai melalui proses pendidikan yang dijalankan berdasarkan kurikulum yang baik. Kepentingannya adalah, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar teoritis, namun juga praktis dan sesuai dengan profil lulusan yang diinginkan.

Selain Prof. Dr. Leni, narasumber selanjutnya adalah Prof. Dr. I Made Narsa, S. E., M. Si., Ak., CA, juga menjelaskan bagaimana kurikulum OBE ini disusun secara benar, dan kemudian desain implementasinya yang baik. Yang perlu digaris bawahi adalah universitas, fakultas dan prodi perlu menentukan terlebih dahulu profil lulusan dari masing-masing prodi, kemudian capaian pembelajaran lulusan prodi (CPL). Dari profil dan CPL tersebut akan dirumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), bahan kajian yang perlu dipelajari mahasiswa hingga materi kuliah universitas, fakultas dan prodi. Struktur kurikulum ini harus menegaskan bahwa mahasiswa setelah menempuh perkuliahan akan mendapatkan kompetensi keilmuan yang menunjang intelektualnya. Kemudian, dalam proses implementasinya, bahwa bagaimana penilaian proses pembelajaran juga harus bisa dipertanggungjawabkan secara rinci, sehingga hasil pembelajaran siswa setiap semeter bisa dipahami dan menjadi evaluasi mahasiswa secara kongkrit. Review dari stakeholder eksternal sangat perlu untuk menangkap kebutuhan masyarakat terhadap lulusan UIN Raden Mas Said Surakarta.

Setelah pemaparan materi dan diskusi, peserta workshop dengan dipimpin oleh Wakil Rektor I UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. Zainul Abas, S. Ag., M. Ag dan juga Ketua LPM UIN Raden Mas Said Surakarta Dr. Hafidah, S. Ag., M. Ag, melakukan diskusi secara internal dengan pemangku kebijakan di Fakultas hingga prodi untuk merumuskan desain kurikulum universitas. Pokok bahasan dalam diskusi tersebut adalah kesepakatan tentang jumlah SKS dan juga materi kuliah universitas dan fakultas. Hal ini penting agar tidak terjadi jumlah sks yang terlalu banyak sehingga memberatkan mahasiswa. Selain itu juga untuk mengharmonikan sks dengan tuntutan MBKM.

Kegiatan workhsop ini berakhir pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2024 dengan kesepakatan nama materi kuliah universitas, dan tambahan materi tentang literasi digital yang perlu untuk diajarkan kepada seluruh mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *