Sebagai upaya mewujudkan keselarasan pengembangan kelembagaan, LPM IAIN Surakarta menyelenggarakan FGD penyusunan rencana strategis bagi lembaga, unit, dan prodi di lingkungan IAIN Surakarta. Kegiatan FGD dilaksanakan di Tawangmangu pada 10-12 September 2020, menghadirkan pimpinan rektorat dekan, wakil dekan, kaprodi, serta ketua lembaga dan kepala UPT.

Ketua LPM Dr. R. Lukman Fauroni, M.Ag dalam laporannya menyampaikan, kegiatan FGD ini merupakan konsekuensi logis setelah ditetapkannya renstra IAIN Surakarta 2020-2024 pada bulan Juni 2020 yang harus dijadikan rujukan dalam penyusunan renstra pascasarjana, fakultas, lembaga, unit pelaksana teknis (UPT) hingga program studi.  Ke depannya diharapkan setiap laboratorium pun harus memiliki renstra.

Acara di buka oleh wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan, Dr. Imam Makruf, M.Pd. Dalam arahannya beliau menekankan,  penyusunan rencana strategis harus berkesinambungan yang merujuk ke renstra di atasnya. Renstra IAIN Surakarta harus selaras dengan renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan  renstra Kementerian Agama RI. Demikian pula,  renstra IAIN Surakarta harus menjadi rujukan renstra di bawahnya. Implementasi moderasi beragama dalam tridharma PTKIN, pengembangan PTKIN unggul dan berdaya saing tinggi, serta daya serap lulusan PTKIN menjadi di antara tema sentra renstra ditjen Pendis. Program-program strategis tersebut, hendaknya menjadi perhatian dalam penyususnan renstra. Alhamdulillah IAIN Surakarta telah memiliki Rumah moderasi sebagai pusat kajian dan pengembangan moderasi beragama.

Narasumber pertama Prof. Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D yang merupakan  wakil rector III  Universitas Muhammadiyah Surakarta, menekankan  penting dan strateginya renstra dalam pegembangan budaya organisasi kelembagaan. Renstra harus mengedepankan pengembangan budaya organisasi kampus yang solid, tanggap, dan adaptif terhadap  kebutuhan masyarakat dan bangsa. Budaya organisasi dapat dibangun dari kebersamaan menghadapi problematika umat dan bangsa melalui program-program  strategis akademik yang berkesinambungan sesuai rencana strategis.

Keesokan harinya narasumber kedua, Prof. Dr. Anton Setiawan, SE., M.SI. memaparkan materi prinsip-prinsip penyusunan rencana strategis lembaga, UPT dan program studi.  Beliau menekankan, pentingnya cascading dan kesinambungan dalam renstra dan posisi strategis renstra program dalam merealisasikan visi keilmuan yang diusung melalui program-program berkesinambungan sesuai roadmap pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pada sesi tiga dan empat, FGD dilanjutkan dengan  penyusunan dan penyempurnaan  visi keilmuan prodi-prodi dan renstra lembaga dan UPT yang telah dikritisi oleh kedua narasumber. Dan pada sesi kelima dilakukan diskusi dan singkronisasi antara  renstra. Acara FGD berakhir pada  hari Sabtu pagi, diselingi tadabbur alam, menikmati keindahan lereng pegunungan Lawu dan taman wisata Tawangmangu.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *